Mentari dan bulan seakan terus berlomba menyinari
Hujan, pelangi dan kemarau masih setia mengawasi
Tangis dan senyum pun tak lelah terlukis di kanvas hati
Selalu silih berganti
Butiran mutiara kecil yang berderai kesepian
Rindu akan tetesan keceriaan
Seakan lentera hati akan lenyap perlahan
Ditelan oleh bola biru yang tua dan kelelahan

Keluh kesah putus asa
Dan penyesalan dikala senja
Selalu hadir menghantui dan menjamah palung jiwa
Yang tersesat dalam kepalsuan dunia
Hanya secercah tawa dari sahabat sejati
Dan lembutnya alunan doa dari seorang yang tersayang
Yang mampu mengusir keresahan
Dalam kemelut hitam putih kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar